Pengertian Kriptografi
Teknik Blogking
Teknik Ekspansi
Teknik Pemampatan
Rifki Sadikin , Kriptografi adalah ilmu yang bersadarkan pada teknik matematika untuk berursan dengan keamanan informasi seperti kerahasiaan, keutuhan data dan otentikasi entitas.
Eko Arryawan, Buku Anti Forensik Uncensored Mengatasi Investigasi Komputer Forensik, Kriptografi adalah seni atau ilmu untuk menyembunyikan isi pesan yang disandikan atau dienkripsi sedemikan rupa sehingga tidak diketahui apa isi pesan tersebut.
Wahana Komputer " The Best Encription Tools ", Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematis yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti keabsahan, itegritas data, serta autentifikasi data. Kriptografi tidak hanya memberikan keamanan informasi saja, namun lebih ke arah teknik-tekniknya.
Kriptografi berasal dari bahasa Yunani,"krtptos" yang berarti tersembunyi dan "logos" yang berarti kata. Jadi, Kriptografi dapat diartikan sebagai frase kata yang tersembunyi ( Oppliger, 2015 ). Kriptografi dapat juga diartikan sebagai seni dan ilmu untuk membuat dan memecahkan kode rahasia. Kriptografi dibagi menjdai Kriptografi ( seni dan ilmu membuat kode rahasia ), Kriptanalisis ( ilmu dan seni untuk memecahkan chipertexks menjadi plainteks tanpa mengetahui kunci yang digunakan ) ( Stamp, 2007 ) dan Steganografi ( metode menyembunyikan pesan atau data lainnya ) ( Oppliger, 2005 ).
Sejarah Kriptografi
Menurut catatan sejarah, kriptografi sudah digunakan oleh bangsa Mesir sejak 400 tahun yang lalu oleh raja-raja Mesir pada saat perang untuk mengirimkan pesan rahasia kepada panglima perangnya melalui kurir-kurirnya.
Tujuan Kriptografi
- Kerahasian ( Condifidentiality ), Layanan yang digunakan untuk menjaga isi informasi dari semua pihak kecuali yang memiliki otoritas terhadap informasi.
- Integritas, Layanan penjagaan penghubungan data dari pihak yang tidak berwenang. Layanan ini direalisasikan dengan menggunakan tanda-tangan digital ( digital signature ).
- Otentikasi, Layanan yang berhubungan dengan identifikasi, baik mengidentifikasi kebenaran pihak-pihak yang berkomunikasi maupun mengidentifikasi kebenaran sumber pesan.
- Nirpenyangkalan ( non-repudiation ), Layanan untuk mencegah entitas yang berkomunikasi melakukan penyangkalan, yaitu pengirim pesan menyangkal melakukan pengiriman atau penerima menyangkal telah menerima pesan.
Pesan ( message ) adalah data atau informasi yang dapat dibaca dan dimengerti makanannya. Nama lain untuk pesan adalah plainteks atau teks jelas ( cleartext ) ( Schneier, 1996 ). Pesan dapat berupa data atau informasi yang dikirim atau disimpan di dalam media perekaman ( kertas, storage, dan sebagainya ). Pesan yang tersimpan tidak hanya berupa teks, tetapi juga dapat berbentuk citra ( image ), suara/bunyi ( audio ) dan video, atau berkas biner laiinya. Agar pesan tidak dapat dimengerti makanya oleh pihak lain, maka pesan perlu disediakan ke bentuk lain yang tidak dapat dipahami ( enkripsi ). Bentuk pesan yang tersedia disebut cipherteks atau kriptogram. Proses pengembalian damana chiperteks diubah kembali menjadi plainteks disebut dekripsi (Stamp, 2007).
Peserta Komunikasi
- Entitas atau Peserta , Orang atau sesuatu yang mengirim, menerima, atau mamnipulasi informasi. Entitas bisa berupa orang, terminal komputer, kartu kredit, dan sebagainya.
- Pengirim, Entitas dalam komunikasi yang mengirimkan informasi kepada entitas lainnya.
- Penerima, Entitas dalam komunikasi yang diharapkan menerima informasi.
- Penyusup ( adversary ), Entitas diluar pengirim dan penerima yang mencoba untuk membobol keamanan informasi. Penyusup biasanya berindak seolah-olah sebagai pengirim yang sah ataupun penerima yang sah.
Algoritma Simetris adalah algoritma kriptografi yang menggunakan kunci enkripsi yang sama dengan kunci dekripsinya. Sistem Kriptografi kunci-simetri mengansumsikan pengirim dan penerima pesan sudah berbagai kunci yang sama, sebelum bertukar pesan. keamanan sistem kriptografi simetri terletak pada kerahasian kuncinya. Contoh : Algoritma Konvensional . Kelebihan algoritma simetris ini adalah proses enkripsinya yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan algoritma asimetris. Sedangkan kelemahan algoritma ini adalah permasalahan distribusi kunci ( key distribution ). Proses Enkripsi Algoritma Simetris :
Algoritma Asimetris didesain sehingga kunci yang digunakan untuk enkripsi berbeda dengan kunci untuk dekripsi dimana kunco untuk enkripsi tidak rahasia dan dapat diketahui oleh siapapun, sementara kunci untuk dekripsi hanya diketahui oleh penerima pesan. Setiap orang yang berkomunikasi mempunyai sepasang kunci, yaitu privat dan kunci publik. Pengirim mengenkripsi pesan dengan menggunakan kunci publik si penerima pesan. hanya penerima pesan yang dapat mendekripsi pesan karena hanya ia yang mengetahui kunci privatnya sendiri. Contoh : Analogi kotak surat. Proses Enkripsi Algoritma Simetris :
Teknik Dasar Kriptografi :
Teknik Substitusi
- Membuat tabel subsitusi
- Tabel di buat sesuka hati dengan catatan penerima pesan memiliki tabel yang sama.
- Bila tabel subsitusi dibuat secara acak, akan semakin sulit pencegahan chiperteks oleh orang yang tidak berhak.
Teknik Blogking
- Biasa di sebut juga teknik trasposisi.
- Teknik ini memindahkan atau merotaksikan karakter dengan aturan tertentu.
- Prinsipnya berlawanan dengan teknik subsitusi.
- Plaintek di bagi menjadi beberapa blok dengan panjang yang sama.
Teknik Ekspansi
- Suatu teknik untuk mengacak pesan dengan melebarkan pesan dengan aturan tertentu.
- Salah satu contoh penggunaan teknik ini adalah dengan metekkan huruf konsonan atau ganjil yang menjadi awal dari suatu kata atau akhir kata itu dengan menambahkan akhiran "an".
- Bila suatu kata di mulai dengan huruf hidup atau bilangan ganap di tambahkan akhiran "i".
- Biasanya teknik ini digabung dengan teknik lain karena terlalu mudah untuk di pecahkan.
Teknik Pemampatan
- Teknik yang mengurangi panjang pesan
Baca Juga:
0 Comments
EmoticonEmoticon